Jumat, 17 Oktober 2014

KETRAMPILAN MENGADAKAN VARIASI


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KemampuanDasarMengajar
Yang dibina oleh Ibu Suchaenah, S.Pd., M.Pd

 









Oleh:
                                                Wahyu Zidni Maghfiroh (13187203054)
                                                Lu’lu’ul Mukaromah (13187203057)
                                                Qurrota A’yun (13187203042)
                                                 Zaiyen Mahmud (13187203046

STKIP PGRI PASURUAN
Jl Ki Hajar Dewantara 27-29 Pasuruan
Telp.(0343) 421948 Fax. (0343) 41108
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1   Latar belakang
            Di dalam ketrampilan mengajar yang beraneka ragam yang meliputi keterampilan bertanya, memberikan penguatan, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran dan yang lainnya. Di dalam makalah ini akan menerangkan keterampilan mengadakan variasi, begitu banyak Variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa bisa terfokus pada pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat variasi dalam pembelajaran diantaranya Variasi Gaya Mengajar, Variasi dalam menggunakan media,Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa. Hal ini di perlukan agar pembelajaran bias dilaksanakan secara maksimal karena kebutuhan setiap dalam memahami materi pelajaran tidak sama.
            Dalam pelaksanaanya variasi harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang mengajar karena hal ini betujuan agar anak didik bisa lebih memahami apa yang disampaikan dalam pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang ketrampilan mengadakan Variasi.

1.Rumusan masalah
1.      Apa pengertian dari Variasi?
2.      Apa tujuan dan manfaat dari ketrampilan variasi?
3.      Bagaimana prinsip dalam penggunaan variasi?
4.      Apa saja komponen-komponen dalam ketrampilan variasi?

1.3   Tujuan pembahasan
1.      Mengerti mengenai pengertian dari Variasi.
2.      Mengerti mengenai tujuan dan manfaat dari ketrampilan variasi.
3.      Mengerti mengenai prinsip dalam penggunaan variasi.
4.      Mengerti mengenai komponen-komponen dalam ketrampilan variasi.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1      PENGERTIAN VARIASI GAYA MENGAJAR
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosananmurid, sehingga dalam situasi belajar mengaja murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. Menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta meningkatkan kadar keaktifan siswa.Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :
1) Variasi gaya mengajar
2) Variasi dalam menggunakan media
3) Variasi dalam interaksi antara guru dengan siswa.

Dalam variasi mengajar ini meliputi :1) Penggunaan variasi suara, 2) Pemusatan perhatian, 3) Kesenyapan, 4) Mengadakan kontak pandang, 5) Gerakan badan dan mimik, 6) Pergantian posisi guru dalam kelas. Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar ini diharapkan dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan (minat) belajar siswa.
Sedangkan variasi dalam menggunakan media meliputi: 1) Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, 2) Variasi alat yang dapat didengar, 3) Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi, 4)Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba.

2.2      TUJUAN DAN MANFAAT VARIASI MENGAJAR
 Tujuan Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar:
1)      Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan.
2)      Untuk memberikan kesempatan  bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal yang baru.
3)      Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang baik.
4)      Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenangi.

2.3      PRINSIP PENGGUNAAN VARIASI
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif.Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancer dan berkesinambungan, sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu proses belaja rmengajar.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.

2.4      KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKANVARIASI
1.      Variasi Pola Mengajar Guru
a.       Variasi suara
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat.Suarang guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam intonasi, volume, nada dan kecepatan.

b.      Kesenyapan atau kebisuan guru
Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila diberi waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.Pemberian waktu bagi siswa digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap. Tapi jika seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau waktu kepada siswauntuk berfikir dalam menjawab pertanyaannya siswa akan menjawab dengan asal alias asal bicara, sehingga jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru memberikan kesenyapan terhadap siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diajukannya supaya jawabannya sempurna dan tepat.
c.       Pemusatan perhatian
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (bendaatauhal) atau sekumpulan obyek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika materi yang disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa menimbulkan kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memfokuskan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan atau memberikanperingatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya : “Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan sebagainya.
d.      Kontak pandang
Ketika proses belajar mengajar berlangsung, jangan sampai guru menunduk terus atau melihat langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak mata dengan para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya mengadakan kontak pandang dengan satu siswa secara terus menerus tanpa memperhatikan siswa yang lain. sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan hendaknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap atau memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian.
e.       Gerakan anggota badan atau mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakankepala, gerakan tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelaspenyampaian materi.Orang akan lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera pendengar dan disertai indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang digunakan hasilnya semakin baik.
f.       Perpindahan posisi guru
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bisa memperhatikan.

Berikut,ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a)       Biasakan bergerak bebas di dalam kelas. Gunanya untuk menanamkan rasa dekat kepada murid sambil mengontrol tingkah laku murid.
b)      Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan tulis.
c)      Jangan membiasakan menerangkan sambil berjalan mondarmandir, tetapi jangan pula menerangkan sambil duduk.
d)     Jangan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit, ke arah lantai, atau ke luar, tetapi arahkan pandangan menjelajahi seluruh kelas.
e)       Bila diinginkan untuk mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah laku murid.

2.      Variasi Dalam Penggunaan Media Dan Alat Pengajaran
                  Media dan alat pelajaran bila ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni yang dapat didengar, dilihat, dan diraba. Pergantian penggunaan jenis media yang satu kepada jenis yang lain mengharuskan anak menyesuaikan alat inderanya sehingga dapat mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai perbedaan kemampuan dalam menggunakan alat inderanya. Ada yang termasuk tipe visual, auditif, dan motorik. Penggunaan alat multimedia dan relevan dengan tujuan pengajaran dapat meningkatkan hasil belajar sehingga lebih bermakna dan tahan lama.

Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut:
a)      Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat alat atau media yang  termasuk ke dalam jenis ini ialah yang dapat dilihat, atau antara lain grafik, bagan, poster, diorama, specimen, gambar film, slide.
b)      Variasi alat atau bahan yang dapat didengar: suara guru termasuk ke dalam media komunikasi yang utama di dalam kelas.Misalnya, rekaman suara, suara radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama, telepon dapat dipakai sebagai penggunaan indera dengar yang divariasikan dengan indera lainnya.
c)       Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik): Penggunaan alat yang termasuk ke dalam jenis ini akan dapa tmenarik perhatian siswa dan dapa tmelibatkan siswa dalam membentuk dan memeragakan kegiatannya, baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.Yang termasuk ke dalam hal ini, misalnya peragaan yang dilakukan oleh guru atau siswa, model, spesimen, patung, topeng, dan boneka, dapat digunakan oleh anak untuk diraba, diperagakan, atau dimanipulasikan.
d)     Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio, visual aids): penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi melibatkan semua indera yang kita miliki. Media yang termasuk ini, misalnya film, televisi, radio, slide projector yang diiringi penjelasan guru, tentu saja penggunaannya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang hendak dicapai.

3.      Variasi Pola Interaksi Dan Kegiatan Siswa
Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar-mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan oleh anak. Hal ini bergantung pada keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar. Penggunaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan murid dalam mencapai tujuan. Adapun jenis pola interaksi (gaya interaksi) dapat digambarkan sebagai berikut.
a)      Pola guru-murid (komunikasi sebagai aksi/satu arah) komunikasi sebagai aksi (satu arah)
b)      Pola guru--murid-guru ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa (komunikasi sebagai interaksi)
c)      Pola guru-murid-murid: ada balikan bagi guru siswa saling belajar satu sama lain.
d)      Pola guru-murid,murid-guru,murid-murid: interaksi optimal antarr guru dengan murid dan antara murid (komunikasi sebagai transaksi, multi arah)
e)      melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.





















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi.
Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar diantaranya adalah untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan, untuk memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat, untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah, guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang baru.
Prinsip penggunaan variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan, Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi dalam gaya mengajar meliputi Penggunaan variasi suara, Pemusatan perhatian, Kesenyapan, Mengadakan kontak pandang, Gerakan badan dan mimic, Pergantian posisi guru dalam kelas. Penggunaan Media dan Bahan Pelajaran meliputi Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, Variasi alat yang dapat didengar, Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi, Variasi yang dapat dilihat, didengar dan diraba.










DAFTAR PUSTAKA
Harjati, Purwiro. 2008. Keterampilan Dasar Mengajar.http://www.purjatifis.blogspot.com, diakses 1 Mei 2008).
Mahfudkhozin. 2013. KeterampilanMeadakanVariasi. http://mahfudkhozin.blogspot.com/, diakses 22 maret 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar