KETRAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
KemampuanDasarMengajar
Yang
dibina oleh Ibu Suchaenah, S.Pd., M.Pd
Oleh:
Wahyu
Zidni Maghfiroh (13187203054)
Lu’lu’ul
Mukaromah (13187203057)
Qurrota
A’yun (13187203042)
Zaiyen
Mahmud (13187203046
STKIP
PGRI PASURUAN
Jl Ki Hajar Dewantara 27-29 Pasuruan
Telp.(0343)
421948 Fax. (0343) 41108
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1
Latar belakang
Di
dalam ketrampilan mengajar yang beraneka ragam yang meliputi keterampilan bertanya, memberikan penguatan, menjelaskan,
membuka dan
menutup
pelajaran dan yang lainnya. Di dalam
makalah
ini
akan
menerangkan keterampilan mengadakan variasi, begitu banyak
Variasi yang bisa digunakan agar pemahaman siswa bisa terfokus pada
pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat variasi dalam
pembelajaran diantaranya Variasi Gaya Mengajar, Variasi dalam
menggunakan media,Variasi dalam
interaksi antara guru dengan siswa. Hal ini di perlukan
agar pembelajaran bias dilaksanakan secara maksimal karena kebutuhan setiap dalam
memahami materi pelajaran tidak sama.
Dalam
pelaksanaanya variasi harus dimiliki oleh setiap orang yang sedang mengajar
karena hal ini betujuan agar anak didik bisa lebih memahami apa yang
disampaikan dalam pembelajaran berjalan sesuai dengan harapan. Oleh
karena
itu
dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas tentang ketrampilan mengadakan Variasi.
1.2 Rumusan masalah
1.
Apa
pengertian dari Variasi?
2.
Apa
tujuan
dan
manfaat
dari
ketrampilan variasi?
3.
Bagaimana prinsip dalam
penggunaan variasi?
4.
Apa
saja
komponen-komponen dalam ketrampilan variasi?
1.3 Tujuan
pembahasan
1.
Mengerti
mengenai pengertian dari Variasi.
2. Mengerti
mengenai tujuan dan manfaat
dari
ketrampilan variasi.
3.
Mengerti
mengenai prinsip dalam penggunaan variasi.
4.
Mengerti
mengenai komponen-komponen dalam ketrampilan variasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN VARIASI GAYA MENGAJAR
Variasi adalah suatu kegiatan guru dalam kontek
proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan untuk mengatasi
kebosananmurid, sehingga dalam situasi belajar mengaja murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh partisipasi. Menghilangkan kebosanan, meningkatkan minat dan
keingintahuan siswa, melayani gaya belajar siswa yang beragam, serta
meningkatkan kadar keaktifan siswa.Dari definisi di atas, bisa ditarik
kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap
dan perbuatan guru dalam kontek belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi
kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap
pelajarannya. Dan ini bisa dibuktikan melalui ketekunan, antusiasme, keaktifan
mereka dalam belajar dan mengikuti pelajarannya di kelas. Anak tidak bisa
dipaksakan untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti
pelajarannya, apalagi jika guru saat mengajar tanpa menggunakan variasi alias
monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk, dan bosan. Untuk
mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi, dalam keterampilan
mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar ada tiga aspek, yaitu :
1) Variasi gaya mengajar
2) Variasi dalam menggunakan media
3) Variasi dalam interaksi antara guru dengan
siswa.
Dalam variasi
mengajar ini meliputi :1) Penggunaan variasi suara, 2) Pemusatan
perhatian, 3) Kesenyapan, 4)
Mengadakan kontak pandang, 5) Gerakan
badan
dan
mimik, 6) Pergantian
posisi guru dalam
kelas. Dengan adanya penggunaan variasi gaya mengajar
ini diharapkan dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis dan
meningkatkan perhatian siswa, membangkitkan keinginan (minat) belajar siswa.
Sedangkan
variasi dalam menggunakan media meliputi: 1)
Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, 2) Variasi alat yang dapat
didengar, 3) Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi, 4)Variasi alat atau
bahan yang
dapat didengar, dilihat, dan diraba.
2.2 TUJUAN DAN MANFAAT VARIASI MENGAJAR
Tujuan
Variasi Gaya Mengajar dan Manfaat
Variasi Gaya Mengajar:
1)
Untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa kepada aspek-aspek belajar yang
relevan.
2)
Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin mengetahui dan menyelidiki pada siswa tentang hal-hal
yang baru.
3)
Untuk memupuk dan membentuk tingkah laku yang
positif terhadap guru
dan sekolah dengan berbagai gaya mengajar yang
lebih hidup dan lingkungan belajar yang
baik.
4)
Guna memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang disenangi.
2.3
PRINSIP PENGGUNAAN VARIASI
Dalam proses belajar mengajar, kegiatan siswa
menjadi pusat perhatian guru. Untuk itu agar kegiatan pengajaran dapat
merangsang siswa untuk aktif dan kreatif belajar tentu saja diperlukan lingkungan
belajar yang kondusif.Salah satu upaya kearah itu adalah dengan cara
memperhatikan beberapa prinsip penggunaan variasi dalam mengajar.
Prinsip-prinsip tersebut adalah :
a. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang
relevan dengan tujuan yang
hendak dicapai.
b. Variasi harus digunakan secara lancer dan berkesinambungan,
sehingga tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak menganggu
proses belaja rmengajar.
c. Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran. Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
2.4
KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN
MENGADAKANVARIASI
1.
Variasi
Pola
Mengajar Guru
a. Variasi suara
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras
menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat.Suarang
guru pada saat menjelaskan materi pelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam
intonasi, volume, nada dan kecepatan.
b. Kesenyapan atau
kebisuan guru
Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara
tiba-tiba demi pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya
kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa.
Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan
perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula
setelah guru memberikan pertanyaan kepada siswa alangkah bagusnya apabila
diberi waktu untuk berfikir dengan memberi kesenyapan supaya siswa bisa
mengingat kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa
menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat.Pemberian waktu bagi siswa
digunakan untuk mengorganisasi jawabannya agar menjadi lengkap. Tapi jika
seorang guru tidak memberikan kesenyapan atau waktu kepada siswauntuk berfikir
dalam menjawab pertanyaannya siswa akan menjawab dengan asal alias asal bicara,
sehingga jawabannya kurang tepat dengan pertanyaan. Untuk itu seyogyanya guru
memberikan kesenyapan terhadap siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan
yang diajukannya supaya jawabannya sempurna dan tepat.
c. Pemusatan
perhatian
Perhatian menurut Ghozali adalah keaktifan jiwa
yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (bendaatauhal) atau sekumpulan obyek.
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik,
maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang diajarinya, jika
materi yang disampaikan oleh guru iru tidak menjadi perhatian siswa, maka bisa
menimbulkan kebosanan, sehingga tidak lagi suka belajar. Untuk memfokuskan
perhatian siswa pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat
menggunakan atau memberikanperingatan dengan bentuk kata-kata. Misalnya :
“Perhatikan baik-baik”, “Jangan lupa ini dicatat dengan sungguh-sungguh” dan
sebagainya.
d. Kontak pandang
Ketika proses belajar mengajar berlangsung,
jangan sampai guru menunduk terus atau melihat langit-langit dan tidak berani
mengadakan kontak mata dengan para siswanya dan jangan sampai pula guru hanya
mengadakan kontak pandang dengan satu siswa secara terus menerus tanpa
memperhatikan siswa yang lain. sebaliknya bila guru berbicara atau menerangkan
hendaknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas atau siswa, sebab menatap
atau memandang mata setiap anak disik atau siswa bisa membentuk hubungan yang
positif dan menghindari hilangnya kepribadian.
e.
Gerakan anggota badan atau mimik
Variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakankepala, gerakan
tangan dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting dalam
berkomunikasi, gunanya adalah untuk menarik perhatian dan untuk menyampaikan
arti dari pesan lisan yang dimaksudkan untuk memperjelaspenyampaian
materi.Orang akan lebih jelas dalam memahami sesuatu menggunakan indera
pendengar dan disertai indera penglihatan atau mata, semakin banyak indera yang
digunakan hasilnya semakin baik.
f.
Perpindahan posisi guru
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu
dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru
dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan
dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan
terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bisa memperhatikan.
Berikut,ini
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a) Biasakan bergerak bebas di dalam kelas.
Gunanya untuk menanamkan rasa dekat kepada murid sambil mengontrol tingkah laku
murid.
b) Jangan
membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan tulis.
c) Jangan
membiasakan menerangkan sambil berjalan mondarmandir, tetapi jangan pula menerangkan
sambil duduk.
d) Jangan
menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit, ke arah lantai, atau ke
luar, tetapi arahkan pandangan menjelajahi seluruh kelas.
e) Bila diinginkan untuk mengobservasi seluruh
kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari belakang ke arah depan untuk mengetahui
tingkah laku murid.
2. Variasi Dalam Penggunaan Media Dan Alat Pengajaran
Media dan alat pelajaran bila
ditinjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian,
yakni yang dapat didengar, dilihat, dan diraba. Pergantian penggunaan jenis
media yang satu kepada jenis yang lain mengharuskan anak menyesuaikan alat
inderanya sehingga dapat mempertinggi perhatiannya karena setiap anak mempunyai
perbedaan kemampuan dalam menggunakan alat inderanya. Ada yang termasuk tipe
visual, auditif, dan motorik. Penggunaan alat multimedia dan relevan dengan
tujuan pengajaran dapat meningkatkan hasil belajar sehingga lebih bermakna dan
tahan lama.
Adapun variasi penggunaan alat
antara lain adalah
sebagai berikut:
a)
Variasi
alat atau bahan yang dapat dilihat alat atau media yang termasuk ke dalam jenis ini ialah yang dapat dilihat,
atau antara lain grafik, bagan, poster, diorama, specimen, gambar film, slide.
b)
Variasi
alat atau bahan yang dapat didengar: suara guru termasuk ke dalam media
komunikasi yang utama di dalam kelas.Misalnya, rekaman suara,
suara radio, musik, deklamasi puisi, sosiodrama, telepon dapat dipakai sebagai
penggunaan indera dengar yang divariasikan dengan indera lainnya.
c) Variasi alat atau bahan yang dapat diraba,
dimanipulasi, dan digerakkan (motorik): Penggunaan alat yang termasuk ke dalam jenis
ini akan dapa tmenarik perhatian siswa dan dapa tmelibatkan siswa dalam membentuk
dan memeragakan kegiatannya, baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.Yang
termasuk ke dalam hal ini, misalnya peragaan yang dilakukan oleh guru atau
siswa, model, spesimen, patung, topeng, dan boneka, dapat digunakan oleh anak
untuk diraba, diperagakan, atau dimanipulasikan.
d)
Variasi
alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio, visual aids):
penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi melibatkan semua
indera yang kita miliki. Media yang termasuk ini, misalnya film, televisi,
radio, slide projector
yang diiringi penjelasan guru, tentu saja penggunaannya disesuaikan dengan
tujuan pengajaran yang hendak dicapai.
3. Variasi Pola Interaksi Dan Kegiatan Siswa
Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan
belajar-mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang
didominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan oleh anak. Hal ini
bergantung pada keterampilan guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.
Penggunaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan
kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan
murid dalam mencapai tujuan. Adapun jenis pola interaksi (gaya interaksi) dapat
digambarkan sebagai berikut.
a)
Pola guru-murid (komunikasi sebagai
aksi/satu arah) komunikasi sebagai aksi (satu arah)
b)
Pola
guru--murid-guru ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antar siswa
(komunikasi sebagai interaksi)
c)
Pola
guru-murid-murid: ada balikan bagi guru siswa saling belajar satu sama lain.
d)
Pola
guru-murid,murid-guru,murid-murid: interaksi optimal antarr guru dengan murid
dan antara murid (komunikasi sebagai transaksi, multi arah)
e)
melingkar:
setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau jawaban, tidak diperkenankan
berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Variasi adalah
suatu kegiatan guru dalam kontek proses interaksi belajar mengajar yang
ditujukan untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar
mengajar. Murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme serta penuh
partisipasi.
Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar diantaranya adalah untuk menimbulkan dan meningkatkan perhatian
siswa kepada aspek-aspek belajar yang relevan, untuk memberikan
kesempatan bagi perkembangan bakat, untuk memupuk dan
membentuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah, guna memberi
kesempatan kepada siswa untuk memperoleh cara menerima pelajaran yang baru.
Prinsip penggunaan variasi hendaknya
digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan dengan tujuan yang hendak
dicapai. Variasi harus digunakan secara lancar dan berkesinambungan,
Direncanakan secara baik dan eksplisit dicantumkan dalam rencana pelajaran.
Jadi penggunaan variasi ini harus benar-benar berstruktur dan direncanakan.
Komponen-komponen ketrampilan mengadakan variasi dalam gaya mengajar meliputi Penggunaan variasi suara, Pemusatan
perhatian, Kesenyapan, Mengadakan
kontak
pandang, Gerakan
badan
dan
mimic, Pergantian
posisi guru dalam
kelas.
Penggunaan Media dan
Bahan
Pelajaran
meliputi
Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, Variasi
alat yang dapat didengar, Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi, Variasi
yang dapat dilihat, didengar dan diraba.
Harjati, Purwiro. 2008. Keterampilan Dasar Mengajar.http://www.purjatifis.blogspot.com, diakses 1 Mei 2008).
Mahfudkhozin. 2013. KeterampilanMeadakanVariasi. http://mahfudkhozin.blogspot.com/, diakses 22
maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar