BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau
tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional
adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut.
Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan
Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta
diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau
juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi
tersebut.
Oleh karena itu mempelajari pendapatan nasional adalah
hal yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari
semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem
kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan
menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).
1.2.
RUMUSAN
MASALAH
1) Pengertian
Pendapatan Nasional
2) Konsep-konsep
Pendapatan Nasional
3) Penghitungan
Pendapatan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Pendapatan Nasional
Pendapatan
Nasional adalah Salah satu tolak
ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara.
Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan
gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang
diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor
perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55).
Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk
membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan
datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan
kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi
untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).
Pendapatan nasional dapat diartikan
sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno,
2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana
Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi
yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu
(Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan
pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic
bruto
2.2.
Konse-konsep
Pendapatan Nasional
Pengeluaran Konsumsi (C)
Pengeluaran
konsumsi atau private consumption expenditure meliputi semua pengeluaran rumah
tangga dan perseorangan serta lembaga-lembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang langsung dapat
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembelian barang-barang
tahan lama yang baru. Pembelian atas barang-barang yang telah menjadi milik
seorang konsumen tidak dapat di anggap sebagai pengeluaran konsumsi, sebab
pengeluaran konsumen yang satu, yaitu konsumen pembeli, diimbangi oleh
penerimaan konsumen penjual, sehingga nettonya sebesar nol. Bangunan rumah
tinggal pada umumnya dikategorikan sebagai pengeluaran investasi.
Pengeluaran Investasi (l)
Variable
ekonomi ini meliputi semua pengeluaran domestic yang di lakukan oleh sector
swasta untuk mendirikan bangunan-bangunan baru, mesin-mesin baru beserta
perlengkapanya dan perubahan jumlah berbagai macam persediaan perusahaan.
Pengeluaran Pembelian Pemerintah (G)
jelas
bahwa pengeluaran-pengeluaran pemerintah dimana pemerintah secara langsung
memperoleh balas jasa atas pengeluaran tersebut, pengeluaran-pengeluaran
pemerintah misalnya pembayaran pension, beasiswa, subsidi dalam berbagai
bentuknya, dan berbagai macam bantuan financial yang di berikan kepada sector
swasta tidak dapat di masukkan ke dalam kategori ini, melainkan harus di
masukkan ke dalam kategori transfer pemerintah (Tr).
Expor Netto (X-M)
Variabel
ekonomi agregatif ini merupakan hasil pengurangan nilai total impor (M)
terhadap nilai totak ekspor (X). apabila neraca perdagangan dalam keadaan
pasif, yaitu nilai impor barang dan jasa lebih besar dari pada nilai ekspor
barang dan jasa, maka nilai ekspor netto bertanda negative.
Akhirnya,
dapat pula diketengahkan di sini bahwa bagian kanan perkiraan pendapatan dan
produk nasional,isinya dapat diungkapkan dalam bentuk kesamaan matematik
yang dapat kitasebut sebagai kesamaan produk nasional atau national
product identity:
Y=
C + I + G + (X – M)…………..(2.2.1)
Penadapatan Nasional Atas Dasar Biaya Faktor
Produksi
Padagaris
besarnya biasa di bedakan empat unsure pendapatan nasional, yaitu: upah dan
gaji, sewa, bunga, dan laba.
Upah
dan Gaji (w)
Upah dan gaji,
merupakan pendapatan yang diperoleh rumah tangga keluarga sebagai imbalan
terhadap penggunaan jasa sumbertenaga kerja yang mereka gunakan dalam pembentuk
produk nasional. Pengertian gaji dan upah tersebut dipakai dalam artian luas,
yaitunmeliputi juga didalamnya berbagai macam penerimaan karyawan dalam bentuk
lainya, seperti misalnya tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, tunjangan
perawatan sakit, dan sebagainya. Oleh karena itulah mudah difahami bahwa
sementara penulis menyarankan penggunaan istilah yang lebih luas cakupanya,
yaitu istilah kompensasi untuk karyawan atau compensation of employees.
Sewa (r)
Pendapatan sewa atau
rental income meliputi semua macam sewa atas pemakaian aktiva tetap oleh fihak
lain atau oleh pemiliknya sendiri, kecuali kalau fihak penerimasewa atau pemakai-pemilik
aktiva tetap tersebut merupakan perusahaan, yang sisa hasil usahanya sudah
tergolong ke dalam kategori laba.
Bunga (i)
Variable ekonomi
agregatif ini meliputi semua pembayaran bunga modal pinjaman yang dibayar oleh
sector swasta, baik sector keluarga maupun sector perusahaan. Sedangkan bunga
yang dibayar oleh pemerintah atas hutang pemerintah kepada masyarakat tidak
tertmasuk pendapatan bunga melainkan kita kategorikan sebagai transfer
pemerintah.
Laba (p)
Dalam
perkiraan pendapatan dan produk nasional, pada umumnya dibedakan :
(a) Laba
perseorangan atau proprietors’ income, yaitu
laba yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan yang tidak terbentuk badan
hukum, dan
(b) Laba
perseroan atau corporate profit, yaitu laba yang
diperoleh oleh perusahaan-perusahaan yang terbentuk badan hukum.
Akhirnya uraian dalam sub-sub ini dapat
disarikan dalam bentuk kesamaaan pendapatan nasional atas dasar biaya faktor
produksi sebagai berikut :
Y at factor = Yw + Yr + Yi + Yp
………………(2.3.1)
2.3.
Penghitungan
Pendapatan Nasional
. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan
penjumlahan dari seluruh nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh seluruh
sector ekonomi masyarakat dalam
periode tertentu
Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + …(Qn x
Pn)]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil
penjumlahan dari seluruh
penerimaan
rent (sewa), wage (upah/gaji), interest (bunga), profit (laba) yang diterima
oleh pemilik factor
produksi adalam suatu negara selama
satu periode.
Y=r + w + i +p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan
penjumlahan dari seluruh pengeluaran
yang dilakukan oleh seluruh rumah
tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT
Luar Negeri) dalam suatu Negara
selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
BAB
II
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan
yang diterima oleh penduduk dalam suatu negara selama satu tahun. Faktor yang
mempengaruhi pendapatan nasional Indonesia adalahPermintaan dan penawaran
agregat, Konsumsi dan tabungan, Investasi. Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross
National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri
maupun di luar negeri. dirumuskan sebagai berikut : PNB = PDB +
Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood).
Net National Product atas dasar harga pasar adalah GNP
dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi selama
satu tahun.Rumusnya adalah : NNP = GNP – Depresiasi. Net National Income
(NNI) adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau
jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan: NNI = GNP -
Depresiasi - Pajak tidak langsung. Personal Income adalah pendapatan yang
diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam satu tahun. Rumus PI
adalah : PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial +
transfer payment).
Disposible Income adalah Personal Income setelah
dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor
dan sebagainya). Rumus DI adalah : DI = PI - Pajak Langsun.
Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara, ternyata masih termasuk rendah.
Secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per
Kapita di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali
negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis.
Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar,
kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan
berdampak pula pada negara lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Eko, Yuli.
2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
www.google.com
Mulyati, sri
Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional : Jakarta.
Roshidi Suherman. Pengantar
Teori Ekonomi.surabaya: Raja Wali Pers, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar