Jumat, 06 Juni 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  LATAR BELAKANG
pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut.
Oleh karena itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang sangat penting bagi kita semua, karena para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth).

1.2.  RUMUSAN MASALAH
1)      Pengertian Pendapatan Nasional
2)      Konsep-konsep Pendapatan Nasional
3)      Penghitungan Pendapatan Nasional

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional adalah  Salah satu tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara. Tujuan dari perhitungan pendapatan nasional ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat ekonomi yang telah dicapai dan nilai output yang diproduksi, komposisi pembelanjaan agregat, sumbangan dari berbagai sektor perekonomian, serta tingkat kemakmuran yang dicapai (Sukirno, 2008, p55). Selain itu, data pendapatan nasional yang telah dicapai dapat digunakan untuk membuat prediksi tentang perekonomian negara tersebut pada masa yang akan datang. Prediksi ini dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk merencanakan kegiatan ekonominya di masa depan, juga untuk merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan negara di masa mendatang (Sukirno, 2008, p57).
Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai nilai barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara (Sukirno, 2008, p36). Pengertian berbeda dituliskan dengan huruf besar P dan N, dimana Pendapatan Nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu (Sukirno, 2008, p36). Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu pendapatan nasional bruto dan pendapatan domestic bruto

2.2.       Konse-konsep Pendapatan Nasional
  Pengeluaran Konsumsi (C)
            Pengeluaran konsumsi atau private consumption expenditure meliputi semua pengeluaran rumah tangga dan perseorangan serta lembaga-lembaga swasta bukan perusahaan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang langsung dapat  dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembelian barang-barang tahan lama yang baru. Pembelian atas barang-barang yang telah menjadi milik seorang konsumen tidak dapat di anggap sebagai pengeluaran konsumsi, sebab pengeluaran konsumen yang satu, yaitu konsumen pembeli, diimbangi oleh penerimaan konsumen penjual, sehingga nettonya sebesar nol. Bangunan rumah tinggal pada umumnya dikategorikan sebagai pengeluaran investasi.
Pengeluaran Investasi (l)
            Variable ekonomi ini meliputi semua pengeluaran domestic yang di lakukan oleh sector swasta untuk mendirikan bangunan-bangunan baru, mesin-mesin baru beserta perlengkapanya dan perubahan jumlah berbagai macam persediaan perusahaan.
Pengeluaran Pembelian Pemerintah (G)
            jelas bahwa pengeluaran-pengeluaran pemerintah dimana pemerintah secara langsung memperoleh balas jasa atas pengeluaran tersebut, pengeluaran-pengeluaran pemerintah misalnya pembayaran pension, beasiswa, subsidi dalam berbagai bentuknya, dan berbagai macam bantuan financial yang di berikan kepada sector swasta tidak dapat di masukkan ke dalam kategori ini, melainkan harus di masukkan ke dalam kategori transfer pemerintah (Tr).
Expor Netto (X-M)
            Variabel ekonomi agregatif ini merupakan hasil pengurangan nilai total impor (M) terhadap nilai totak ekspor (X). apabila neraca perdagangan dalam keadaan pasif, yaitu nilai impor barang dan jasa lebih besar dari pada nilai ekspor barang dan jasa, maka nilai ekspor netto bertanda negative.
            Akhirnya, dapat pula diketengahkan di sini bahwa bagian kanan perkiraan pendapatan dan produk nasional,isinya dapat diungkapkan dalam bentuk kesamaan matematik yang dapat kitasebut sebagai kesamaan produk nasional atau national product identity:
            Y= C + I + G + (X – M)…………..(2.2.1)
 Penadapatan Nasional Atas Dasar Biaya Faktor Produksi
            Padagaris besarnya biasa di bedakan empat unsure pendapatan nasional, yaitu: upah dan gaji, sewa, bunga, dan laba.
Upah dan Gaji (w)
Upah dan gaji, merupakan pendapatan yang diperoleh rumah tangga keluarga sebagai imbalan terhadap penggunaan jasa sumbertenaga kerja yang mereka gunakan dalam pembentuk produk nasional. Pengertian gaji dan upah tersebut dipakai dalam artian luas, yaitunmeliputi juga didalamnya berbagai macam penerimaan karyawan dalam bentuk lainya, seperti misalnya tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, tunjangan perawatan sakit, dan sebagainya. Oleh karena itulah mudah difahami bahwa sementara penulis menyarankan penggunaan istilah yang lebih luas cakupanya, yaitu istilah kompensasi untuk karyawan atau compensation of employees.
Sewa (r)
Pendapatan sewa atau rental income meliputi semua macam sewa atas pemakaian aktiva tetap oleh fihak lain atau oleh pemiliknya sendiri, kecuali kalau fihak penerimasewa atau pemakai-pemilik aktiva tetap tersebut merupakan perusahaan, yang sisa hasil usahanya sudah tergolong ke dalam kategori laba.
Bunga (i)
Variable ekonomi agregatif ini meliputi semua pembayaran bunga modal pinjaman yang dibayar oleh sector swasta, baik sector keluarga maupun sector perusahaan. Sedangkan bunga yang dibayar oleh pemerintah atas hutang pemerintah kepada masyarakat tidak tertmasuk pendapatan bunga melainkan kita kategorikan sebagai transfer pemerintah.
Laba (p)
            Dalam perkiraan pendapatan dan produk nasional, pada umumnya dibedakan :
(a)    Laba perseorangan atau proprietors’ income, yaitu laba yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan yang tidak terbentuk badan hukum, dan
(b)   Laba perseroan atau corporate profit, yaitu laba yang diperoleh oleh perusahaan-perusahaan yang terbentuk badan hukum.
Akhirnya uraian dalam sub-sub ini dapat disarikan dalam bentuk kesamaaan pendapatan nasional atas dasar biaya faktor produksi sebagai berikut :
     Y at factor =  Yw + Yr + Yi + Yp ………………(2.3.1)


2.3.  Penghitungan Pendapatan Nasional
. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam
periode tertentu
Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + …(Qn x Pn)]
b. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan rent (sewa), wage (upah/gaji), interest (bunga), profit (laba) yang diterima oleh pemilik factor
produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y=r + w + i +p
c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran
yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT
Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)





















BAB II

PENUTUP

KESIMPULAN

Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh penduduk dalam suatu negara selama satu tahun. Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional Indonesia adalahPermintaan dan penawaran agregat, Konsumsi dan tabungan, Investasi. Produk Nasional Bruto (PNB)/Gross National Product (GNP) adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri. dirumuskan sebagai berikut : PNB = PDB + Pendapatan Neto dari luar negeri (Net Factor Income from Abrood).
Net National Product atas dasar harga pasar adalah GNP dikurangi depresiasi/penyusutan atas barang modal dalam proses produksi selama satu tahun.Rumusnya adalah : NNP = GNP – Depresiasi. Net National Income (NNI) adalah NNP dikurangi pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah, atau jika kita menghitung dari GNP dapat kita rumuskan: NNI = GNP - Depresiasi - Pajak tidak langsung. Personal Income adalah pendapatan yang diterima oleh setiap lapisan masyarakat dalam satu tahun. Rumus PI adalah : PI = NNI - (Laba ditahan + pajak perseorangan + iuran jaminan sosial + transfer payment).
Disposible Income adalah Personal Income setelah dikurangi pajak langsung (misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya). Rumus DI adalah :  DI = PI - Pajak Langsun. Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, ternyata masih termasuk rendah.
Secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis. Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.



DAFTAR PUSTAKA

Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
www.google.com
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Roshidi  Suherman. Pengantar Teori Ekonomi.surabaya: Raja Wali Pers, 2009.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar